Kampus 1 jl. Flamboyan Kampus 2 Jl. Kamboja Kedungwaru lor, Karanganyar, Demak
LUHUR BUDI PEKERTI UNGGUL DALAM PRESTASI

BERITA

MIN 4 DEMAK Berhias

Program MIN 4 Demak Berhias, Dengan Program ini semoga warga madrasah akan lebih sadar dan peduli dengan lingkungan  sehingga program yang di canangkan dengan tema "MIN 4 Demak Berhias (Bersih, Hijau, Indah,Aman dan Sehat) akan dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan

INFO MIN 4 DEMAK
Kontak
Alamat :

Jl. Flamboyan No. 6 Desa Kedungwaru Lor RT 1 RW. 3 Kec. Karanganyar

Telepon :

081390168440

Email :

pkkm.min4demak@gmail.com

Website :

https://www.min4demak.sch.id/

Media Sosial :
Semangat meraih mimpi
Kalender

September 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30

Menghafal Vs Memahami, Mana Cara Belajar Paling Tepat ?

Hafalan merupakan metode belajar yang sudah mendarah daging di Indonesia. Hal ini terjadi karena banyaknya pelajar yang bergantung pada metode ini ketika belajar.Padahal, pelajar yang hanya sekedar menghafal materi pelajaran, cenderung belum memahami konsep dengan baik. Sebab, mereka hanya fokus pada menghafal saja.Metode ini juga tidak tepat diterapkan untuk siswa karena materi yang dihafalkan akan cepat hilang ketika tidak dipelajari atau digunakan dalam jangka waktu lama.Mengutip Kompas.com, Rabu (14/12/2016), seorang Doktor bidang fisika terapan dari Tohoku University, Jepang, Hasanudin Abdurakhman menjelaskan bahwa menghafal tidak sama dengan belajar.“ Belajar adalah proses yang berbeda. Sangat berbeda. Perbedaan terpentingnya terletak pada proses pencernaan informasi,” katanya. Ia memaparkan, proses mencerna informasi dengan cara menghafal dan memahami akan memberikan hasil yang berbeda.“Entah kenapa pembuat kurikulum kita begitu bersemangat untuk menjejalkan sebanyak mungkin pengetahuan kepada anak-anak sejak usia dini. Demikian banyak, sehingga guru tak sanggup membangun pemahaman kepada anak-anak atas setiap subjek pelajaran. Anak-anak pun tak sanggup memahaminya. Akhirnya, dipilihlah jalan pintas, hafalkan saja,” papar Hasanudin.Dia berujar, metode menghafal diibaratkan seperti melakukan aktivitas fisik. Kemampuan bisa terbentuk secara sempurna ketika dilakukan secara berulang-ulang. Namun, akan cepat hilang apabila seseorang berhenti melakukannya.“Kalau kita rajin melakukan latihan beban secara berulang, maka otot kita akan membesar. Itu adalah ‘memori’ yang menandai aktivitas (fisik) tadi. Menghafal sama dengan memberi tanda itu pada otak kita. Konsekuensinya, bila prosesnya kita hentikan, maka secara perlahan tanda itu akan hilang. Kita akan lupa,” tuturnya.Senada dengan Hasanudin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim, saat menghadiri rapat kerja Komisi X DPR di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019), mengatakan, materi belajar yang dihafalkan anak akan cepat hilang“Untuk mendapatkan angka (nilai) yang baik, dan karena cuma punya beberapa jam, sehingga semua materi harus di-cover yang ujung-ujungnya harus hafal. Tapi setelah selesai ujian, apa yang terjadi bapak-bapak dan ibu-ibu? Lupa,” kata Nadiem, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (14/12/2019).Karena itu, metode belajar dengan cara “memahami konsep” akan lebih efektif diterapkan bagi siswa dan siswi di Indonesia. Sebab, dengan cara ini, mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk menyelesaikan masalah di kehidupan nyata.Perlu metode belajar komprehensif agar mampu memahami dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan, siswa membutuhkan bimbingan belajar yang komprehensif.Bimbingan belajar yang dimaksud mencakup pemberian materi pelajaran, latihan soal, pembahasan, dan rangkuman. Memperbanyak latihan soal dengan berbagai variasi kasus dapat membuat siswa jadi lebih cepat memahami konsep ilmu pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.Adapun pembahasan dari latihan soal juga diperlukan agar siswa memahami jawaban yang benar dan mampu memperdalam konsep ilmu yang dipelajari. Sementara itu, rangkuman materi juga dibutuhkan bagi siswa dalam proses belajar agar mereka lebih mudah mengingat inti materi pelajaran.Meski demikian, metode belajar siswa tidak boleh dilakukan secara monoton agar siswa tidak cepat bosan ketika belajar. Dibutuhkan metode belajar yang variatif untuk membuat siswa betah lama-lama mempelajari ilmu pengetahuan yang berguna bagi hidupnya.sumber : kompas.com

Share to :
Berita Kegiatan

Penanggulangan Bullying, Begini Caranya

Hari Bulan Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan

Aksi Word Cleanup Day (WCD) 2023 MIN 4 Demak

Menghafal Vs Memahami, Mana Cara Belajar Paling Tepat ?

Belajar Efektif Menurut Psikologi

Tahun Baru Islam

Sebarapa Pentingkah Peran Seorang Guru?

5 Hal Yang Harus Dihindari Agar Produktif Belajar

Pilihan Jenis Musik yang Cocok untuk Belajar

Mengapa Ekstrakulikuler Itu Penting?

Sering Ngantuk Saat Belajar? Kenali Penyebabnya

Hari Palang Merah Indonesia dan Sejarahnya

E-Learning dan Manfaatnya Pada Pendidikan

5 Perbedaan Guru Jaman Dulu dan Sekarang

Penanggulangan Bullying, Begini Caranya

Metode Pembelajaran Untuk Kurikulum Merdeka

Mengapa Bulan Bahasa Jatuh Di Bulan Oktober?

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Mengenal Sejarah G30S PKI

HARI PRAMUKA

5 Benda Yang Kece Dengan Batik

PORSENI 2023

5 CARA MENGHADAPI ANBK 2022, AUTO SUKSES

5 Alasan Paskibra Jadi Ekskul Paling Populer

SEJARAH SUMPAH PEMUDA JATUH PADA 28 OKTOBER